Sabtu, 03 Maret 2012

Seluruh Nafas Ini

Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini

Selasa, 27 Desember 2011

kamu bukanlah mereka

kebanyakan orang selalu bilang "aku kan setia" kepada kekasihnya,
tetapi menurutku kamu tidak pernah bilang seperti itu.
kebanyakan orang selalu bilang sayang dan cinta,
tetapi kamu enggak seperti itu
kebanyakan orang juga bilang kepada kekaksihnya akan selamanya mencintai,
tetapi kamu tidak.
dan juga kebanyakan orang selalu pamer ke sebagian orang kalau mempunyai kekasih.
tetapi kamu tidak.
aku hanya tahu kamu yang selalu membuktikan betapa kamu sangat serius dengan ku, menyayangiku dan sangat menyayangiku. 
kamu yang selalu membuktikan kesetian mu kepadaku, walaupun terkadang aku menaruh curiga kepada mu. kamu yang selalu membuktikan dan meyakinkan kepadaku bahwa kamu memang tidak ingin main-main lagi. walaupun sikap dan sifat kamu yang selalu keras terhadapku, tapi aku tahu di dalam itu semua kamu mengajari ku untuk menjadi orang yang benar-benar mencintaimu. 
kamu pun pernah bertanya kepada ku "kamu ingin dikerasi sekarang atau nanti setelah kamu menjadi istriku?".
kamu begitu membuatku tidak berkutik dan merasa bersalah kepadamu, yang tidak pernah paham. 
kedewasaan mu yang selalu sabar dalam membimbingku. tidak pernah ada orang dekat ku dulu yang sepertimu.
kamu yang selalu dihatiku, maafkan aku yang terlalu bodoh untuk merasakan cintamu kepada ku.

aku mencintaimu